KONSEL, SULTRACK.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melaksanakan sosialisasi penanganan konflik sosial dan pencegahan paham radikalisme dan terorisme, di salah satu Hotel Kendari, Jumat (01/12/2023).
Kegiatan diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) perwakilan tiap Kecamatan, se Kabupaten Konsel. Dibuka oleh Asisten III Setda Konsel, Syamsul S.Tp M.Si.
Dikatakan Syamsul, patut diapresiasi Badan Kesbangpol bisa melaksanakan kegiatan ini di akhir Tahun 2023, dalam rangka mengedukasi para tokoh adat, tokoh masyarakat serta para BPD. Bagaimana menangani terkait konflik sosial yang sering terjadi di masyarakat.
“Tentunya Pemda berharap peran tokoh adat dan tokoh masyarakat, baik secara preventif maupun represif. Sehingga kehidupan masyarakat di Konsel, bisa tenteram dan damai tanpa adanya konflik,” jelasnya.
Lanjutnya, ada lima potensi konflik yang sering terjadi di masyarakat, yakni konflik sosial, agama, investasi, politik dan konflik umum. Khususnya di Konsel yakni konflik sosial, pemicunya adalah pergaulan anak muda misalnya penyalahgunaan narkoba, Minuman Keras (Miras), kurangnya lapangan kerja dan lainnya.
“Terkait problem tersebut, diperlukan mitigasi dan disinilan peran tokoh masyarakat, tokoh adat dan para BPD untuk menjadi mediator, mengedukasi masyarakat, dengan menggunakan berbagai pendekatan,” paparnya.
“Selain itu Pemda juga hadir dari sisi program untuk mitigasi pencegahan konflik sosial tersebut, dengan pemeberdayaan anak muda misalnya melalui sektor UMKM, dan lainnya. Kita berharap kedepan dari Pemda terus melakukan kegiatan seperti ini. Sehingga terjalin sinergi dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat, kemudian potensi konflik sosial bisa diminimalisir,” harapnya.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol Konsel, Muh Taufiq Amin Lar, AP.,M.Si, tujuan kegiatan ini untuk optimalisasi penanganan konflik sosial dan pencegahan paham radikalisme dan terorisme. Sehingga dibutuhkan peran tokoh adat, tokoh masyarakat dan BPD se Konsel.
“Karena ketokohan mereka, tentunya adalah orang yang paling dekat dengan masyarakat sekitar, untuk menangani konflik sosial, dan mencegah paham radikal dan terorisme menjelang pesta demokrasi Tahun 2024 mendatang,” ungkapnya.
Terakhir mantan Camat Kolono ini menambahkan, melalui kegiatan ini diharapakan peserta bisa meningkatkan koordinasi serta sinergitas, dalam menyikapi ancaman bahaya radikalisme dan terorisme ditengah masyarakat.
“Sehingga menambah wawasan dan pengetahuan akan ancaman bahaya radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, dan semakin meningkatkan kewaspadaan,” pungkasnya.
Penulis : Redaksi
Discussion about this post