KONSEL, SULTRACK.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melaksanakan sosialisasi pendidikan pemilih basis keagamaan pada Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 tingkat KPU Konsel. Kegiatan tersebut bertempat di Pura Wanasari Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke Konsel, Selasa (19/12/2023).
Kegiatan itu dihadiri Komisioner KPU Konsel Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Parmas dan SDM), Laode Darman S.Sos M.Hum, pemangku agama umat Hindu Desa Andoolo Utama, Kepala Desa Andoolo Utama Suyanto, Sekretaris KPU Konsel Aila S.Sos, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Buke dan pemilih milenial Desa Andoolo Utama.
Di kesempatan itu, Ketua Parisade Desa Andoolo Utama, I Wayan Besar mengapresiasi KPU Konsel yang telah memberikan kesempatan dilaksanakannya sosialisasi berbasis keagamaan di Desa Andolo Utama.
“Kami mengapresiasi KPU Konsel, karena warga kami mendapatkan pendidikan pemilih. Semoga dengan ilmu ini dapat membawa perubahan terkait tahapan-tahapan pemilih yang bisa dimengerti,” ujar I Wayan.
Dia mengatakan dengan adanya sosialisasi itu, dapat memberikan pendidikan untuk melaksanakan tahapan-tahapan memilih yang benar pada saat pemungutan suara pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
Sementara itu, Komisioner KPU Konsel Divisi lParmas dan SDM, Laode Darman S.Sos M.Hum berharap organisasi keumatan atau tokoh agama, dapat mensosialisasikan kepada warga lain terkait pendidikan pemilih yang tengah disosialisasikan.
La Ode Darman mengatakan sosialisasi pendidikan pemilih ini bukan saja dilaksanakan kepada tokoh agama Hindu. Sebelumnya, kata dia, KPU Konsel telah melaksanakan sosialisasi ini di Pesantren yang ada di Kecamatan Buke saat momentum Hari Santri.
“Pentingnya sosialisasi dilakukan karena sangat penting pada proses pemilihan. Sosialisasi ini agar masyarakat tidak acuh pada proses Pemilu dalam menyalurkan hak pilihnya,” ujar Darman.
Dia menuturkan masyarakat punya hak konstitusional untuk menentukan pilihannya. Sehingga diperlukan kontribusi positif dalam menyalurkan hak pilihnya.
“Pendidikan Pemilu berbasis keagamaan sangat penting, karena tokoh agama menjadi garda terdepan untuk menetralisir potensi memecah belah persatuan dan kesatuan. Demokrasi dapat berjalan dengan baik apabila pelibatan unsur tokoh agama secara langsung,” paparnya.
Darman menilai ruang pilihan harus dimanfaatkan dengan baik dan bijak. Peran penting tokoh agama dalam mengawal Pemilu sangat strategis.
“Keterlibatan secara aktif tokoh masyarakat dan agama, menjadi titik sumbu yang dapat kita gunakan dalam proses demokrasi, sehingga berjalan sukses dan berkualitas. Keterlibatan aktif keumatan dan tokoh agama dalam proses demokrasi ke depan, diharap dapat menciptakan kualitas Pemilu yang menyejukan di Kabupaten Konsel,” harapnya.
Penulis : Redaksi
Discussion about this post