KENDARI, SULTRACK.COM – Kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Tenggara (Sultra), mendapatkan kunjungan dari Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas), yang melakukan Kunjungan Kerja Dalam Negeri (KKDN), Sabtu (6/4/2024).
Ketua Tim KKDN, Laksda TNI Arsyad Abdullah SE MAP mengatakan, tujuan dilakukannya KKND tersebut untuk meninjau langsung dan mengecek Proyek Strategi Nasional (PSN) di Sultra yang kurang lebih ada 6 sampai 7,
Namun pihaknya hanya mengambil 2 sampel
saja yakni di PT Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI) dan Bendungan Ameroro.
Lanjutnya, dalam kunjungan di Bendungan Ameroro pihaknya sudah melihat hal-hal yang akan disarankan kepada Presiden terutama masalah pembebasan lahan.
Terkait hal tersebut mungkin ia juga akan memberikan saran dan memasukkan kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, agar kedepannya tidak lagi timbul permasalahan setelah diresmikan oleh bapak Presiden.
Kemudian kita telah mengunjungi PT VDNI, dimana sebelumnya kita juga telah mendapatkan beberapa informasi, dimana ada beberapa hal terkait masalah pajak dan kita sudah mendapatkan jawabannya namun ini masih ada sedikit simpangsiur. Namun kita akan cek lagi untuk diberikan saran dan masukan kepada bapak Presiden terkait dengan per masalahan tersebut.
“Untuk yang lainnya, saya rasa tidak ada masalah kita berharap dengan adanya PT VDNI ini dapat memberikan tambahan masukan income untuk negara kita,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya juga sudah mencatat apa yang disampaikan oleh DPMPTSP Sultra dan akan masukkan dalam kajian yang akan dibuat nantinya untuk diajukan dan di minta tanggapannya dari bapak Presiden.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi berharap dengan kunjungan Wantannas di Sultra, hal-hal yang didiskusikan dalam pertemuan tadi bisa ditindaklanjuti diranah yang lebih tinggi, minimal memberikan informasi kepada Presiden tentang kondisi yang terjadi di Sultra, khususnya terkait masalah percepatan investasi.
“Seperti yang kami sampaikan tadi bahwasanya semenjak masuknya PT Virtue Dragon Nikel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Still (OSS) percepatan dan nilai investasi itu cukup meningkat signifikan. Dimana Tahun 2018 sampai Tahun 2022 itu mengalami peningkatan yang signifikan dari 14 triliun tembus 77 triliun,” ungkapnya.
Sehingga lanjut dia, Kabupaten Konawe berhasil mendapatkan penghargaan sebagai 10 Kabupaten yang mendapat investasi terbesar.
Namun sambung dia, masuk Tahun 2023, beberapa Proyek Strategi Nasional (PSN, yang ada di Sultra tidak mengalami progress peningkatan investasi yang signifikan karena disebabkan ada beberapa hal.
Seperti VDNI yang menyumbang investasi terbesar, tidak lagi mengedepankan pada infrastruktur tetapi lebih pada produksi. Sehingga beberapa perusahaan itu terhambat regulasinya, seperti amdalnya belum rampung
lalu pembebasan lahan belum selesai dan lain sebagainya.
“Inilah yang kita sampaikan kepada Wantannas, supaya bisa disampaikan kepada bapak Presiden, apakah kebijakan yang ada di daerah itu bisa dikembalikan atau mencari formulasi seperti apa, sehingga kendala yang terjadi di daerah itu bisa secepatnya diselesaikan,” pungkasnya.
Editor : Redaksi
Discussion about this post