KENDARI, SULTRACK.COM – Bendungan Ameroro terletak di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, sekitar 120 Km dari Kota Kendari, Ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju arah Barat. Menjadi Bendungan kedua yang diresmikan Presiden Jokowi setalah Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Kamis (11/7/2024).
Bendungan Ameroro yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 14 Mei 2024 lalu, merupakan bendungan kedua yang diresmikan di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan dibangun dengan menggunakan alokasi dana APBN sebesar Rp 1,57 Triliun.
Bendungan Ameroro diketahui memiliki panjang 292 meter, dengan tinggi 82 meter dan lebar puncak bendungan 12 meter. Bendungan ini diperkirakan dapat menampung air sebanyak 98,81 juta m3.
Bendungan Ameroro dibangun ketika Covid-19 melanda seluru dunia, tepatnya mulai April 2021 lalu. Dan nanti pada medio Mei 2024, Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan tersebut.
Saat peresmian, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi serta Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto, anggota DPR RI Ridwan Bae dari Dapil Sultra.
Dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Parinringi, dengan dibangunnya Bendungan Ameroro, tentu diharapkan dapat memberikan asas manfaat bagi masyarakat Kabupaten Konawe dan sekitarnya.
“Kehadiran Bendungan Ameroro diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar Kabupaten Konawe dan sekitarnya,” kata Parinringi.
Adapun manfaat Bendugan Ameroro yang dimaksud kata Parinringi, yakni:
1. Tampungan air Bendungan Ameroro akan dialirkan ke lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Konawe.
Diperkirakan jangkauan aliran air dari Bendungan Ameroro mencapai luas 3.363 hektare. Dengan rincian lahan di daerah Bendungan Ameroro seluas 1.903 hektar dan di daerah Meraka seluas 1.460 hektare.
Dengan air yang melimpah dari Bendungan Ameroro, DPMPTSP Provinsi Sultra optimis kebutuhan air untuk irigasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas perkebunan dan pertanian lokal di Kabupaten Konawe.
“Kita berharap bahwa dengan air irigasi yang memadai, maka produksi padi sawah dan hasil perkebunan dapat meningkat,” harap Parinringi.
2. Bendungan Ameroro diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku hingga 0,51 m3/detik yang dapat digunakan untuk kebutuhan industri dan sumber kehidupan masyarakat sekitar.
3. Bendungan Ameroro juga dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
PLTMH adalah jenis pembangkit listrik dengan skala kecil yang memanfaatkan aliran air untuk
menghasilkan energi listrik.
Pembangunan PLTMH di Bendungan Ameroro, diperkirakan akan menghasilkan listrik hingga 1,3 MW. Aliran listrik ini akan dimanfaatkan untuk masyarakat, fasilitas umum, serta untuk mendukung kegiatan industri.
4. Bendungan Ameroro juga nantinya dapat menanggulangi bencana banjir di Kabupaten Konawe yang sering terjadi ketika musim hujan tiba. Seperti yang terjadi pada Tahun 2022 lalu, beberapa Desa di Kabupaten Konawe terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) antara 40 Cm hingga 60 Cm.
Dimana banyak rumah, padi sawah dan tanaman masyarakat yang terendam banjir. Sehingga menimbulkan kerugian yang terbilang besar bagi masyarakat setempat.
5. Bendungan Ameroro menjadi obyek wisata baru di Kabupaten Konawe. Masyarakat dapat melihat dan merasakan sensasi berada di sekitar Bendungan Ameroro, sambil menikmati suasana alam yang terbuka.
Editor: Redaksi
Discussion about this post