KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, terbukti berhasil mengatasi banjir di kawasan eks Tugu MTQ Kendari, lewat revitalisasi drainase, diantaranya pengangkatan sedimen yang menyebabkan pendangkalan, Jumat (27/6/2025).
Ukuran keberhasilan tersebut, pasalnya hujan deras yang mengguyur Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) selama dua hari berturut-turut, tak lagi menyebabkan banjir di kawasan Eks Tugu MTQ Kendari. Padahal selama ini, lokasi tersebut dikenal sebagai titik langganan banjir.
Menurut warga setempat, Rahman (32), biasanya kawasan tersebut (Kawasan MTQ) hujan deras yang hanya hitungan jam saja, sudah mengakibatkan air tergenang. Namun kali ini, meski diguyur hujan selama dua hari, air tidak meluap.

“Biasanya kalau hujan sebentar saja, tepatnya di bekas Kampus Amik Catur Sakti hingga lampu merah Kejari Kendari, itu sudah langsung banjir. Tapi sekarang alhamdulillah, sudah tidak lagi,” ujarnya.
Keberhasilan ini, kata Rahman, tak lepas dari upaya revitalisasi drainase yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kendari dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menjadi bagian dari program strategis penanggulangan banjir.
“Revitalisasi yang dilakukan Pemkot Kendari, tentunya membuahkan hasil, terbukti banjir teratasi khususnya disekitaran eks MTQ Kendari, semoga ini tidak hanya sementara. Melainkan untuk selamanya, sehingga kami sebagai masyarakat tidak was-was lagi,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mengatakan revitalisasi tidak hanya dilakukan di kawasan Tugu eks MTQ Kendari, tetapi juga disejumlah titik rawan banjir lain di Kota Kendari, diantaranya Kali Kadia, daerah Lepo-lepo tepatnya di depan Rumah Sakit Hati Mulia, serta lainnya.
“Ini bukti bahwa revitalisasi yang kami lakukan membuahkan hasil. Tapi pekerjaan belum selesai. Lokasi-lokasi lain yang rawan banjir juga terus kami tangani, alat berat masih sementara bekerja,” ungkap Siska.
Selain revitalisasi saluran air, Pemkot Kendari juga intens melakukan pengerukan sedimen lumpur dan sampah di kali dan drainase utama. Langkah ini dilakukan untuk memperlancar aliran air dan mencegah potensi genangan.

“Penanganan banjir memang butuh proses. Kami mohon masyarakat tetap bersabar. Insyaallah, komitmen kami tetap kuat untuk mengatasi masalah ini secara bertahap dan berkelanjutan,” tambahnya.
Diketahui, Kota Kendari diguyur hujan tanpa henti sejak Rabu (25/6) malam. Hingga kini, hujan masih terus namun kondisi lalulintas khususnya di Jalan Abdulah Silondae, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, terpantau aman dan lancar.***