KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Kecamatan Kadia, Kota Kendari menggelar Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Kadia, Selasa (8/7/2025)
Lewat kegiatan tersebut, Pemerintah Kecamatan Kadia menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting. Sinergi lintas sektor diperkuat, demi memastikan bantuan bergizi pemerintah benar-benar sampai kepada sasaran yang tepat.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Camat Kadia, Hasman Dani, dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti Dinas KB, Puskesmas, penyuluh kesehatan, Bhabinkamtibmas, serta seluruh lurah se-Kecamatan Kadia.

Tujuan kegiatan ini, kata Lurah Kadia, Hasman Dani adalah untuk menyatukan persepsi, data, dan strategi, agar program bantuan gizi pemerintah menyasar kelompok rentan secara tepat dan efisien. Dalam rangka penurunan stunting.
“Kami ingin menyatukan data agar tidak ada tumpang tindih. Bantuan harus menyentuh mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dari keluarga kurang mampu,” tegas Hasman dalam sambutannya.
Lanjutnya, persoalan stunting ini, tak berhenti pada forum diskusi, melainkan tim gabungan langsung menindaklanjuti dengan langsung turun ke lapangan, utamanya persoalan gizi untuk meninjau dapur umum yang menyiapkan makanan bergizi bagi penerima bantuan. Mereka memastikan kualitas dan kelayakan makanan sebelum didistribusikan ke masyarakat.

“Program makanan gratis bergizi ini menjadi bagian dari strategi jangka pendek penanganan stunting di tingkat lokal. Saat ini, terdapat 318 penerima manfaat di wilayah Kadia, yang terdiri dari keluarga dengan balita, serta ibu hamil dan menyusui yang tergolong kurang mampu,” ungkapnya.
Meski begitu, tantangan masih ada. Kecamatan Kadia menargetkan menjangkau hingga 600 penerima manfaat, yang berarti masih ada ratusan keluarga rentan yang belum tersentuh bantuan dimaksud.
“Kami akan lakukan validasi ulang data sasaran. Kader Posyandu juga akan kami libatkan lebih aktif, dalam proses pendistribusian agar lebih tepat sasaran dan efisien,” tambah Hasman.

Kader Posyandu dipandang sebagai ujung tombak dalam pemantauan kondisi gizi masyarakat. Mereka tidak hanya memantau tumbuh kembang anak, tetapi juga menjadi jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat terkait pentingnya asupan gizi dan pola hidup sehat.
Camat Hasman menegaskan kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkala. Evaluasi dan pelaporan juga akan diterapkan secara berjenjang demi memastikan program berjalan efektif dan berkelanjutan.
Langkah aktif Kecamatan Kadia dalam menurunkan angka stunting mendapat apresiasi berbagai pihak. Pendekatan yang tak hanya fokus pada bantuan, tetapi juga transparansi dan akurasi data, dinilai sebagai bentuk pemerintahan yang responsif dan berpihak pada masyarakat.
“Ini bukan sekadar program. Ini tanggung jawab kita semua untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting,” pungkas Hasman.
Dengan semangat kolaborasi dan kepemimpinan yang solid, Kecamatan Kadia menjadi contoh konkret bagaimana program nasional bisa dijalankan secara efektif di tingkat lokal.***