KENDARI, SULTRACK.COM – Dinas Perikanan Kota Kendari dukung Program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), yang merupakan transformasi dari Kampung Nelayan Modern, yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia (RI) Sakti Wahyu Trenggono.
Program ini dirancang khusus, untuk mengubah wajah desa atau kelurahan pesisir dan kampung budidaya, menjadi lebih produktif dan terintegrasi dalam menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, Selasa (8/7/2025).
Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kota Kendari, Agus Salim Safrullah bersama Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Asep Saepulloh, beserta jajaran teknis sudah melakukan survei tiga kelurahan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), calon lokasi KNMP.

“Tiga Kelurahan dimaksud yakni, Kelurahan Tondonggeu dan Kelurahan Sambuli di Kecamatan Nambo, serta Kelurahan Puday di Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra),” jelasnya.
Lanjutnya, hasil dari survei lokasi di kampung nelayan tersebut, telah dibuatkan proposal yang selanjutnya akan dikaji oleh Kementerian Kelautan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI), apa layak dilihat dari sisi aturan dan kriteria, sehingga bisa nanti ditetapkan.
“Implementasi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) melibatkan pemerintah daerah untuk menjaring lokasi potensial. Hal ini untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal, dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat,” terangnya.

Untuk diketahui, pada tahap awal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI) menargetkan pembangunan sebanyak 100 Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP).
“Kriterianya yaitu mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan/pembudidaya ikan lebih dari 80 persen, ketersediaan dan status lahan clear and clean untuk pembangunan fasilitas produksi lebih dari 1 hektare, memiliki potensi sumber daya ikan, budidaya ikan, dan wisata bahari yang dapat dikembangkan, serta terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih,” paparnya.
Lebih jauh, Program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan, serta mengubah wajah kampung nelayan dan pembudidaya tradisional menjadi lebih tertata dan modern.

“Di lokasi terpilih, KKP RI secara bertahap akan membangun sejumlah fasilitas seperti dermaga, gudang beku, balai pelatihan, pabrik es, sentra kuliner, menara pandang, docking kapal, tempat pelelangan ikan besarta drainase dan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), hingga gedung perkantoran,” bebernya.
Agus, menyampaikan potensi unggulan sektor perikanan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan pentingnya dukungan pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan pusat untuk mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Pembangunan Kampung Nelayan ini semata-mata bertujuan mempercepat kesejahteraan nelayan, memperkuat ekonomi lokal, serta memberikan perlindungan menyeluruh kepada pelaku sektor kelautan dan perikanan di daerah, karena dari kampung yang kuat, lahir masa depan yang hebat,” ungkap Agus Salim Safrullah.
Sebagai informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia (RI), bahwa proses penetapan 100 lokasi terpilih di tahap awal tahun 2025 dipastikan berlangsung ketat dan transparan.
Pemerintah akan menggelontorkan dana sekitar Rp22 miliar untuk setiap lokasi pembangunan. Dengan program tersebut, wilayah pesisir tradisional maupun kampung perikanan budidaya akan ditransformasi menjadi kawasan perikanan terintegrasi.
Untuk wilayah pesisir akan disiapkan infrastruktur dermaga, pabrik es, cold storage, sentra kuliner, kios perbekalan melaut, hingga balai pelatihan sebagai sarana meningkatkan kompetensi masyarakat setempat. Sedangkan di kampung perikanan budidaya akan disiapkan sarana prasana penunjang kegiatan budidaya modern dan berkelanjutan.***