KENDARI, SULTRACK.COM – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Anoa Kota Kendari terus melakukan transformasi layanan menuju sistem digitalisasi menyeluruh pada tahun 2026. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat Kota Kendari secara lebih transparan, cepat, dan akurat.
Saat ini, PDAM Tirta Anoa Kendari telah berhasil mengimplementasikan sistem digitalisasi internal, termasuk dashboard inhouse yang merekam seluruh data pelanggan dalam satu aplikasi terintegrasi. Implementasi ini didukung oleh penyelesaian data presisi pelanggan pada tahun 2025, serta sistem keuangan perusahaan yang kini telah terintegrasi secara digital.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Sukriyaman,S.Sos menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan manajemen untuk memantau kualitas dan kuantitas air secara lebih detail, serta meningkatkan responsivitas terhadap aduan pelanggan.
“Melalui sistem digital, kami dapat memantau pelayanan secara real time, mulai dari kualitas air, distribusi, hingga penanganan pengaduan masyarakat,” jelasnya, Selasa (23/12/2025).
Ia menambahkan, PDAM Tirta Anoa Kendari juga telah menerapkan sensor Internet of Things (IoT) pada Water Treatment Plant (WTP) yang berfungsi untuk memantau kualitas air secara lebih akurat serta memastikan distribusi air berjalan lebih efektif dan efisien.
“Dalam upaya peningkatan pelayanan, digitalisasi terbukti mampu mempercepat penanganan aduan masyarakat. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, PDAM Tirta Anoa Kendari mencatat sebanyak 2.778 aduan, dengan 572 titik kebocoran pipa yang telah berhasil diperbaiki,” rincinya.
Transformasi digital ini sejalan dengan arahan Wali Kota Kendari, Ibu dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, yang berkomitmen kuat untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat. Sebagai bagian dari rencana pengembangan tahun 2026, PDAM Tirta Anoa Kendari juga menargetkan untuk kembali mengoperasikan Unit Matabondu atau Area Lalodati Puwatu dan sekitarnya, yang sebelumnya tidak beroperasi selama kurang lebih lima tahun.
Selain itu, perusahaan telah menemukan pola kalibrasi distribusi air yang paling efektif, meskipun masih menghadapi keterbatasan kapasitas produksi. Saat ini, beberapa wilayah telah mendapatkan pelayanan air setiap hari, di antaranya Unit Wanggu, Area Baruga, Unit Anggoya, dan Andonohu.
“Kami akan terus melakukan penyesuaian distribusi agar pemerataan penerimaan air kepada pelanggan dapat tercukupi. Namun, kami akui masih terdapat beberapa wilayah yang terdampak permasalahan tekanan dan penerimaan air, khususnya di daerah Wua-Wua ketinggian dan area Kota Lama. Pada awal tahun 2026, kami akan melakukan renovasi jaringan distribusi di wilayah tersebut,” tutup Sukriyaman.
Dengan langkah digitalisasi ini, PDAM Tirta Anoa Kendari optimistis dapat mewujudkan pelayanan air bersih yang lebih modern, andal, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan di Kota Kendari.
Editor: Redaksi































