KONAWE, SULTRACK.COM – Seorang penghuni rumah kos di Desa Puuruy Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, tepatnya di kompleks rumah kos Sederhana Indonesia kamar no 13, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, pada Rabu 10 Januari 2024, sekitar pukul 20.15 Wita.
Jenazah dengan identitas MF, alamat Kelurahan Wawonggole Kecamatan Unaaha Kabupaten Konawe, pertama kali ditemukan oleh lelaki Ricard selaku pengelola rumah kos dimaksud.
Diungkapkan saksi Ricard, awalnya pihaknya melihat kamar kos A13 penghuninya tidak keluar, namun saksi menganggap MF sedang istirahat. Berjalan waktu, pihaknya memperhatikan lampu tidak mati sejak malam hari, namun sekira pukul 18.30 Wita, dirinya bersama Steven dan penghuni kos lelaki Indra, mengambil kesimpulan membuka pintu menggunakan kunci cadangan.
“Pada saat pintu dibuka, kami kaget melihat kondisi MF dalam posisi tengkurap dan tidak bernyawa. Serta tangan kiri menyentuh saklar colokan listrik dan posisi Hp sedang dicas,” bebernya Rabu (10/1/2024).
Selanjutnya saksi Steven, langsung menghubungi pihak Polsek Bondoala untuk melaporkan kejadian tersebut dan tidak berselang lama anggota Polsek Bondoala, tiba di TKP.
Kapolsek Bondoala, AKP Agus Darmanto, SH, melalui Kanit Reskrim AIPTU Nursalam Mago mengungkapkan, setibanya di TKP pihaknya meminta kepada pengelolah rumah kos untuk membuka rekaman CCTV, dan dilihat sejak hari Rabu pagi tanggal 10 Januari, lampu kamar A13 terus menyala dan penghuni kamar tidak keluar dari kamar sampai pukul 18.30 Wita. Hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
“Dari pengamatan di TKP, MF diperkirakan meninggal lebih dari 3 jam, karena kondisi badan sudah kaku dan menghitam, dan berdasarkan pernyataan saksi, menyampaikan bisa jadi kondisi almarhum terkontak, pasalnya dilihat oleh para saksi tangan kiri almarhum menyentuh colokan listrik,” ungkapnya.
Selanjutnya tindakan yang dilakukan Polsek, menghubungi Kepala Desa dan mendatangkan mobil Ambulance, untuk mengantarkan jenazah almarhum ke kampung halaman di Wawotobi.
“Untuk diketahui bahwa MF, adalah salah seorang mahasiswa politeknik VDNI jurusan listrik semester 1. Dan sebelum jenazah di bawah oleh pihak keluarga ke kampung halaman di Wawotobi, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan penolakan visum, maupun otopsi yang diserahkan kepada pihak Kepolisian oleh keluarga,” pungkas AIPTU Nursalam.
Penulis : Redaksi
Discussion about this post