KENDARI, SULTRACK.COM – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), selain kaya akan cadangan Sumber Daya Alam (SDA) di sektor pertambangan, juga memiliki potensi dan peluang investasi di bidang perikanan, Jumat (5 April 2024).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Parinringi, beberapa waktu lalu.
Parinringi menyampaikan, bahwa lokasi strategis Sulawesi Tenggara yang berada dekat dengan perairan, menjadikan sektor perikanan sebagai bidang yang menjanjikan untuk perekonomian masyarakat Sulawesi Tenggara.
Secara geografis, Sultra ini diapit Laut Banda dan Flores. Dua tempat ini merupakan lumbung ikan nasional yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat. Dengan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, menjadikan sektor kelautan sebagai salah satu program prioritas.
Parinringi menyebutkan, bahwa saat ini Sulawesi Tenggara berada di posisi kelima dari seluruh Provinsi di Indonesia dalam hal produksi ikan. Pengelolaan perikanan di Sulawesi Tenggara difokuskan pada pemeliharaan wilayah tangkapan ikan.
Sumber daya ikan Provinsi Sulawesi Tenggara berada pada WPP 13 dan 14 meliputi wilayah perairan laut pengelolaan sumber daya ikan di Laut Flores dan Selat Makassar, namun daerah penangkapan ikan dapat mencakup Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Seram dan Teluk Bone.
Adapun komoditi atau hasil laut di seluruh wilayah perairan Sultra diantaranya udang, ikan tuna, ikan cakalang, ikan tongkol, ikan kakap, ikan tenggiri, ikan kerapu, ikan baronang, ikan hias, dan cumi-cumi.
Menariknya, industri perikanan di Sulawesi Tenggara saat ini kian bergeliat. Para pelaku usaha mulai tertarik di sektor perikanan. Bahkan, sejumlah komoditi laut sudah menembus pasar nasional hingga internasional (ekspor).
Parinringi juga menjelaskan, bahwa ada dua konsep perikanan yang diterapkan di Sulawesi Tenggara, yakni perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
“Produksi perikanan tangkap di Sultra berpusat di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Kendari yang menghasilkan 149.200 ton atau setara dengan 2,23 persen produksi perikanan tangkap nasional,” ungkap mantan Wakil Bupati Konawe itu.
Potensi perikanan budidaya juga memberikan sumbangsih terhadap penghasilan perikanan sebesar 994.056 ton dengan pertumbuhan rata-rata 12,58 per tahun selama periode 2011-2015. Di tahun 2017, potensi perikanan budidaya mencapai produksi sebesar 1.016.382 ton dan didominasi oleh hasil budidaya laut.
Editor: Redaksi
Discussion about this post