KENDARI, SULTRACK.COM – Lima bulan dinyatakan hilang, Agung Kurniawan (14), seorang santri di Pondok Pesantren Thafidzul Qur’an (PPTQ) Darur Raihanun Nahdatul Wathan, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), hingga kini belum ditemukan, Selasa (16/7/2024).
Kuasa hukum keluarga Agung Kurniawan, Tri Mandala P. Erindo, terkait masalah tersebut, pihaknya akan mengambil langkah hukum untuk menuntut keadilan. Termasuk mengadukan Pesantren dimaksud, ke Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), atas dugaan ketidakbertanggungjawaban Pesantren terhadap hilangnya Agung.
“Faktanya, hingga bulan kelima, tidak ada upaya dari pihak Pesantren untuk mencari Agung Kurniawan. Ini sangat miris ketika pihak Pesantren tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai lembaga pendidikan,” kata Tri Mandala P. Erindo.
Ia juga menegaskan, untuk meminta Kementerian Agama, agar menutup sementara Pesantren tersebut, hingga Agung Kurniawan ditemukan.
“Kami khawatir jika Pesantren itu tidak ditutup dan sistem belajar mengajar masih berlangsung, bisa saja ada korban-korban lain selain Agung Kurniawan yang mungkin turut hilang tanpa ada tanggung jawab dari pihak pesantren,” jelasnya.
Menurut informasi dari keluarga dan beberapa saksi lainnya, sebelum hilangnya Agung Kurniawan, beberapa anak di Pesantren tersebut diduga dieksploitasi dengan disuruh meminta sumbangan di tempat-tempat ramai seperti pasar.
“Ini adalah bentuk eksploitasi yang sangat nyata karena dilakukan secara sistematis. Kami menduga hilangnya Agung Kurniawan merupakan korban dari tindak pidana perdagangan orang,” ujarnya.
Pihaknya berjanji akan berusaha membuka fakta yang sebenarnya. Juga akan melakukan yang terbaik untuk menemukan Agung Kurniawan. Dengan doa dari semua pihak, semoga kami diberikan jalan untuk mengetahui keberadaan adik kita Agung Kurniawan.
Dalam perkembangan terbaru, ibu Agung Kurniawan, Siti Aminah, turut serta dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Kantor Polda Sulawesi Tenggara. Siti Aminah menyampaikan keresahannya atas hilangnya anak tercintanya, dan menuntut tindakan yang lebih tegas dari pihak Kepolisian.
“Saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Sudah lima bulan anak saya hilang, dan tidak ada satu pun pihak Pesantren yang menunjukkan itikad baik untuk mencari Agung. Saya mohon kepada pihak Kepolisian, tolong bantu kami menemukan anak kami. Saya ingin keadilan bagi Agung,” ungkap Siti Aminah.
Dalam aksi tersebut, Siti Aminah juga membawa poster dengan foto Agung Kurniawan dan tulisan “Tolong Cari Anak Kami!” yang menggambarkan keputusasaannya. Demonstrasi ini diikuti oleh puluhan orang yang memberikan dukungan kepada keluarga Agung Kurniawan.
Tri Mandala menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Keberadaan Agung Kurniawan harus ditemukan dan pihak yang bertanggung jawab harus mendapatkan sanksi tegas. Kami juga meminta masyarakat untuk ikut serta memberikan dukungan, agar kasus ini tidak tenggelam begitu saja.
Saat ini, pihak keluarga dan kuasa hukum berharap dengan adanya tekanan dari publik dan berbagai lembaga, pihak Pesantren dan aparat penegak hukum dapat lebih serius dalam menangani kasus hilangnya Agung Kurniawan.
“Kami akan terus melibatkan berbagai pihak dan tidak akan berhenti sampai Agung ditemukan. Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama dan memberikan informasi apapun yang dapat membantu dalam pencarian Agung,” tutup Tri Mandala.
Editor: Redaksi
Discussion about this post