KENDARI, SULTRACK.COM – Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), juga memiliki potensi populasi berbagai jenis unggas, sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Parinringi SE,M.Si, Jumat (2/8/2024).
Mengingat potensi permintaan daging sapi yang akan semakin meningkat setiap tahun di Kota Kendari, maka tidak menutup kemungkinan diperlukan juga pengembangan bagi jumlah ternak lainnya di Kota Kendari. Diantaranya yakni jenis unggas.
Dalam hal ini beberapa jenis unggas yang terdapat di Kota Kendari, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Mandonga
Ayam Kampung = 129.609
Ayam Pedaging = 150.655
Itik = 1.637
Itik Manila = 300
2. Kecamatan Baruga
Ayam Kampung = 111.412
Ayam Petelur = 5.036
Ayam Pedaging = 190.761
Itik = 620
Itik Manila = 250
3. Kecamatan Puwatu
Ayam Kampung = 120.283
Ayam Pedaging = 246.655
Itik = 489
Itik Manila = 250
4. Kecamatan Kadia
Ayam Kampung = 111.852
5. Kecamatan Wua-wua
Ayam Kampung = 112.000
Ayam Petelur = 4.000
6. Kecamatan Poasia
Ayam Kampung = 113.055
Ayam Pedaging = 216.384
Itik Manila = 50
7. Kecamatan Kambu
Ayam Kampung = 121.206
Itik = 500
Itik Manila = 112
8. Kecamatan Nambo
Ayam Kampung = 113.130
Ayam Petelur = 4.065
Ayam Pedaging = 237.904
Itik = 800
Itik Manila = 50
9. Kecamatan Kendari
Ayam Kampung = 115.100
10. Kecamatan Kendari Barat
Ayam Kampung = 116.200
Itik Manila = 25
Kemudian untuk produksi telur unggas di Kota Kendari dari Tahun 2018-2022 adalah sebagai berikut:
Tahun 2018
Ayam Kampung 1.729.622
Ayam Petelur 869.288
Itik 37.950
Tahun 2020
Ayam Kampung 469.150
Ayam Petelur 162.297
Itik 22.120
Tahun 2021
Ayam Kampung 828.601
Ayam Petelur 66.272
Itik 27.753
Tahun 2022
Ayam Kampung 831.353
Ayam Petelur 98.651
Itik 31.506
Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa populasi unggas di Kota Kendari pada Tahun 2022 didominasi oleh jenis unggas ayam kampung yang berjumlah 1.283.943 ekor dan kemudian disusul oleh unggas ayam pedaging dengan jumlah populasi 1.042.359 ekor.
Tingkat permintaan daging dan telur yang tinggi di Kota Kendari, maka dibutuhkan populasi unggas dan telurnya yang tinggi pula, agar pasokan daging dan telur dapat terus tersedia.
“Mengingat tingginya tingkat konsumsi, maupun kebutuhan akan daging ayam dan telur, maka diperlukan juga pengembangan bagi jumlah ternak di Kota Kendari,” ujar mantan Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut) ini.
Parinringi juga mengungkapkan, Kota Kendari juga mempunyai komoditas unggulan dari sektor perikanan. Komoditas tersebut berupa ikan yang merupakan hasil budidaya ataupun hasil penangkapan nelayan.
Berdasarkan data hasil produksi perikanan di Kota Kendari, dapat diketahui bahwa Kota Kendari dalam 3 tahun terakhir pada setiap komoditas memiliki hasil produksi yang fluktuatif, dan secara umum didominasi dari hasil budidaya kolam dengan capaian 135,90 ton pada Tahun 2022 dan disusul budidaya ikan air payau dengan hasil produksi mencapai 65,27 ton pada Tahun 2022.
Walaupun komoditas ikan air payau belum dominan di Kota Kendari dari kontribusi hasil produksinya, namun mengingat potensi wilayah pesisir yang dimiliki maka sangat signifikan untuk pengembangan sektor komoditas perikanan dalam hal ini juga perikanan air payau.
Hal itu pada dasarnya bahwa wilayah pesisir menawarkan berbagai Sumber Daya Alam (SDA), yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan dan kelautan mengingat wilayahnya memiliki area laut yang cukup luas. Serta didukung dengan wilayah pesisir yang juga dapat dimanfaatkan bagi pengembangan komoditas berbagai jenis ikan air payau.
“Sehingga dapat memberikan peluang bagi pengembangan pada bidang perikanan di Kota Kendari, bahkan dapat menjadi peluang untuk masuknya investasi,” tutup Paringringi.
Editor: Redaksi
Discussion about this post