KENDARI, SULTRACK.COM – Direktur Utama PT Perumda Utama Sultra, Ir Eko Prasetyo dengan Project Director PT Medco Infrastruktur Indonesia, Yan Kuryana Wiriadipura, melakukan penandatangan kerjasama di salah satu hotel di Kota Kendari, Jumat (9/8/2024).
Kerjasama antara Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Utama Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia, terkait investasi di bidang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Provinsi Sultra.
Penandatanganan kerjasama tersebut disaksikan Plh Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra, Jany, ST,MT dan sejumlah pimpinan BUMD Air Minum se Sultra, serta unsur pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
Menurut Eko Prasetyo dalam sambutannya, mengatakan Provinsi Sultra kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Namun disisi lain, masih tertinggal dari infrastruktur penyediaan air bersih.
Menurut data Kementerian PUPR dalam buku kinerja BUMD Air Minum Tahun 2023, khusus Provinsi Sultra untuk cakupan pelayanan rata-rata sekitar 30,3 persen, efisiensi produksi rata-rata sekitar 46,2 persen dan Tingkat Kehilangan Air (TKA) rata-rata 46,8 persen.
“Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan upaya-upaya percepatan pemenuhan dan peningkatan infrastruktur penyediaan air bersih,” kata Eko Prasetyo.
Namun mengingat keterbatasan anggaran kota dan kabupaten, maka diperlukan upaya-upaya lain, semisal mengundang investor untuk bekerjasama dalam pembangunan dan pengelolaan SPAM. Sehingga tingkat pelayanan dan akses masyarakat terhadap air minum dapat ditingkatkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Terkait dengan hal ini, Perumda Utama Sultra kemudian menjalin kerjasama dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia, untuk melakukan investasi pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana SPAM di 17 kabupaten/kota seSultra.
Dengan kerjasama tersebut, akan membantu pemerintah dalam pelayanan umum dan mendorong kegiatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Secara teknis Eko menjelaskan, kerjasama antara Perumda Utama Sultra dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia nantinya akan dilakukan kegiatan investasi dalam hal pembangunan dan pengelolaan SPAM.
Kemudian nantinya akan ditindaklanjuti dengan bekerjasama lagi dengan BUMD Air Minum Kabupaten/Kota seSultra, melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (PKBU).
Disebutkan bahwa investasi pembangunan dan peningkatan infrastruktur SPAM akan dilakukan dari hulu sampai hilir atau disebut source to tap dengan output air minum di sambungan pelanggan dengan kualitas siap minum, sesuai standar Permenkes Nomor 2 Tahun 2023.
“Sedangkan total investasi diperkirakan Rp 5,5 Triliun dalam jangka waktu dua hingga lima tahun,” ungkap Eko Prasetyo.
Eko juga mengungkapkan, setelah masa konsesi yang disepakati berakhir. maka seluruh aset dan pengelolaan SPAM akan diserahkan dan menjadi milik BUMD Air Minum Kota/Kabupaten atau dikenal dengan skema Build Operate Transfer (BOT).
Sementara itu, Plh Kepala DPMPTSP Provinsi Sultra, Jany ST,MT saat memberikan sambutan di hadapan para undangan kerjasama ini menjelaskan, pembangunan yang hanya mengharapkan dana anggaran belanja negara, tentu tidak dapat berjalan sendiri. Sehingga kehadiran investasi dalam pembangunan negara sangat diharapkan.
“Dengan keterbatasan anggaran pemerintah, maka diperlukan adanya perubahan pola pikir untuk mengurangi ketergantungan pendanaan pemerintah dan melakukan pendanaan non publik dalam pembiayaan,” jelas Jany.
Jany juga mengungkapkan bahwa dalam kick off meeting World Water Forum 2024, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bahwa konservasi air dan ketersediaan air bersih harus menjadi prioritas.
Di tengah isu krisis air dunia, rilis data Kementerian PUPR tahun 2022 menunjukkan tingkat kebocoran air (Non Revenue Water (NRW) di Indonesia sebesar 33,72 persen.
Artinya ada 1,7 miliar meter kubik air terbuang dalam 1 tahun. Dan ini berakibat hilangnya potensi pendapatan sebesar Rp 9,6 Triliun per tahun.
Sedangkan secara kualitas, kebocoran pipa membuka potensi kontaminasi mikrobilogi dan fisik masuk ke pipa pelanggan.
“Untuk itu, saat pembangunan nantinya agar memperhatikan kualitas pipa dan sarana lain, agar dapat mencegah kebocoran air yang akan merugikan kita semua,” harap Jany.
Dengan adanya kerjasama antara Perumda Utama Sultra dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia, menurut Jany, ini tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat Sultra. Sebab air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia.
Editor: Redaksi
Discussion about this post