KONSEL, SULTRACK.COM – Aktivitas PT Marketindo Selaras (PT MS), kian merasahkan warga Desa Lamoen, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), bahkan menjadi ancaman nyata bagi masyarakat setempat, Jumat (6/6/2025).
Terbaru, tepat di momen Hari Raya Idul Adha, Masyarakat Tani Motaha-Lamoen, bernama Duana (38), jadi korban pembacokan oleh oknum karyawan PT Marketindo Selaras (PT MS), sekitar Pukul 16.00 Wita.
Duana jadi korban PT MS, akibat mempertahankan lahan miliknya agar tidak digusur pihak perusahaan, di Desa Lamoen, Kecamatan Angata, Konsel.
Salah satu Masyarakat Tani Motaha-Lamoen, Habil Mokora menuturkan, korban diduga dianiaya dengan puluhan karyawan PT MS, yang masing-masing karyawan dimaksud, dilengkapi dengan Senjata Tajam (Sajam).
“Akibat dari pembacokan tersebut, korban mengalami luka parah bagian perut, hingga mengalami pendarahan. Sebelumnya di bawah ke Puskesmas, lalu dirujuk ke RS Kabupaten di Andoolo,” jelasnya.
Info terbaru, kata Habil, keluarga yang mendampingi korban di RS, menyebutkan bahwa kondisi korban kian memburuk, akibat luka dan pendarahan yang dialaminya. Bahkan sudah akan dirujuk ke RS Bahtermas.
“Jadi keluarga korban baru habis nelpon menyampaikan bahwa kondisi korban kian parah, dan trauma berat dari kejadian yang dialaminya,” terangnya.
Lanjutnya, awalnya korban, masuk di lokasi tanah miliknya yang saat ini diserobot oleh pihak PT MS, untuk memastikan apakah lahannya diolah atau tidak. Setelah di lokasi, korban dihadang puluhan karyawan PT MS dengan Sajam lengkap.
“Dan akhirnya korban mengalami sejumlah luka parah, salah satunya bagian perut. Bahkan korban keluar dari lahan dengan dibonceng salah satu temannya, setelah mengalami luka berat, dan susah untuk berjalan,” paparnya.
Saat ini, baik Masyarakat Tani maupun keluarga telah melaporkan hal ini ke Polsek Angata, dan meminta terduga pelaku pembacokan segera ditangkap 1×24 jam.
“Saat ini Masyarakat Tani Motaha-Lamoen masih berada di Polsek Angata, memastikan pelaku segera ditangkap, apa lagi telah memakan korban,” pungkasnya.
Editor: Redaksi