KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Hal ini tampak ketika Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM, memimpin langsung rapat percepatan pertumbuhan ekonomi di Ruang Rapat Wali Kota, Sabtu (16/8/2025).
Pertemuan strategis ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan tindak lanjut dari amanat Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.
Regulasi tersebut menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen, angka yang menantang sekaligus memacu daerah-daerah, termasuk Kendari, untuk berkontribusi nyata.

“Pertemuan ini adalah langkah koordinasi awal seluruh unsur yang terlibat, untuk memastikan ketersediaan data dan informasi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi,” tegas Wali Kota Siska saat membuka rapat.
Sembilan Langkah Konkret
Dalam paparannya, Wali Kota Siska menekankan sembilan langkah konkret yang harus menjadi fokus kerja bersama. Langkah-langkah itu meliputi:
Percepatan realisasi APBD. Percepatan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Percepatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah.
Lalu, pengendalian harga bahan pokok. Pencegahan ekspor dan impor ilegal. Perluasan kesempatan kerja. Peningkatan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan sesuai potensi lokal. Peningkatan output industri manufaktur berbasis potensi daerah, dan kemudahan perizinan perusahaan.

Menurut Siska, sembilan poin tersebut bukan hanya target administratif, tetapi arah kebijakan nyata yang akan langsung menyentuh denyut perekonomian masyarakat. “Kita ingin pertumbuhan ekonomi terasa manfaatnya, tidak hanya angka di atas kertas,” ujarnya.
Koordinasi Lintas Sektor
Salah satu penekanan penting dalam rapat ini adalah penugasan Person in Charge (PIC) di tiap instansi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka bertugas memastikan setiap langkah konkret memiliki tolok ukur, timeline, serta laporan capaian yang jelas.
Laporan perkembangan disampaikan melalui portal resmi Kemendagri setiap tanggal 20 bulan berjalan. Namun, Wali Kota Kendari menetapkan tenggat internal satu minggu lebih awal, agar ada ruang evaluasi di tingkat kota sebelum laporan naik ke pusat.
Kepala Bappeda Kota Kendari, Muhamad Saiful, menambahkan, pihaknya telah melakukan breakdown teknis sembilan langkah itu sehingga tugas tiap PIC menjadi lebih spesifik.

“Tugas-tugas ini melibatkan OPD Pemkot Kendari, instansi vertikal, hingga BUMN seperti PLN, Pelindo, Pertamina, maupun Bulog. Dengan begitu, setiap pihak memahami perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Saiful.
Optimisme Kendari
Sebagai ibu kota Sulawesi Tenggara, Kendari memiliki peran strategis dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi kawasan. Dengan kekayaan potensi laut, pertanian, dan industri jasa, Kota Kendari dipercaya mampu menjadi motor penggerak ekonomi regional.
Upaya percepatan ini juga diharapkan memberi dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja baru, stabilitas harga kebutuhan pokok, serta peningkatan daya saing UMKM dan industri lokal.
Wali Kota Siska menegaskan bahwa kerja sama semua pihak adalah kunci. “Pertumbuhan ekonomi bukan hanya tugas pemerintah, tapi sinergi seluruh stakeholder. Jika semua bergerak seirama, Kendari akan menjadi contoh kota yang mampu tumbuh cepat sekaligus inklusif,” pungkasnya.
Melalui rapat percepatan ini, Pemkot Kendari menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah pusat dalam mewujudkan target pembangunan nasional.
Sembilan langkah konkret yang diusung menjadi bukti keseriusan daerah dalam menjawab tantangan ekonomi sekaligus menghadirkan kesejahteraan nyata bagi masyarakat.***