KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Kota Kendari terus memperkuat program pembangunan berbasis keagamaan. Salah satunya diwujudkan melalui peningkatan kapasitas guru mengaji yang menjadi garda terdepan dalam membimbing generasi muda mencintai Al-Qur’an.
Program bertajuk “Baznas untuk Mendukung Guru Mengaji” resmi dibuka Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran, SKM., pada Jumat (22/7/2025) di Aula Samaturu Balai Kota Kendari. Kegiatan ini menghadirkan 143 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Kota Kendari.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada Baznas dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kendari yang konsisten bersinergi dengan pemerintah dalam membina umat. Menurutnya, guru mengaji memiliki peran vital dalam membentuk akhlak, karakter, dan keimanan generasi muda agar tumbuh sebagai insan Qur’ani yang berdaya saing.

“Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam. Kalau pemerintah tidak punya pedoman pembangunan, maka arah menjadi tidak jelas. Begitu pula umat Islam, jika tidak berpegang pada Al-Qur’an, maka kehidupannya tidak terarah,” tegas Wali Kota.
Ia menegaskan bahwa program peningkatan kapasitas guru mengaji sejalan dengan visi Kota Kendari: menjadikan kota layak huni, maju, adil, sejahtera, dan berkelanjutan. Penguatan sektor keagamaan melalui pembinaan guru mengaji diyakini mampu melahirkan masyarakat berkarakter, sehingga pembangunan kota tidak hanya bertumpu pada fisik, tetapi juga pada fondasi moral dan spiritual.
Program 1000 Guru Mengaji
Tak berhenti pada pelatihan, Pemkot Kendari juga merancang program “1000 Guru Mengaji” sebagai terobosan dakwah yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Program ini diharapkan mampu memperluas akses pendidikan Al-Qur’an di setiap kelurahan hingga tingkat RT.

Wali Kota bahkan menekankan bahwa seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Kendari akan dilibatkan dalam pengajian rutin. Dengan demikian, nilai-nilai religius tidak hanya mengakar di masyarakat, tetapi juga di tubuh birokrasi pemerintahan.
“Kalau ASN bisa menjadi teladan, tentu masyarakat akan lebih mudah meniru. Kita ingin Kendari tidak hanya maju secara pembangunan fisik, tapi juga unggul dalam iman dan akhlak,” ujar Wali Kota.
Dukungan Anggaran untuk Keagamaan
Lebih jauh, Pemkot Kendari tengah merancang skema anggaran Rp100 juta per RT. Dari dana tersebut, kesejahteraan guru mengaji, imam masjid, hingga program sosial-keagamaan dapat ikut terfasilitasi. Skema ini sekaligus menjadi jawaban atas kebutuhan nyata di masyarakat terkait penguatan sektor keagamaan.

Ketua Baznas Kota Kendari, Drs. H. Amri Natsir, menyampaikan bahwa kegiatan ini dibiayai melalui dana sebesar Rp96,6 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk bantuan insentif guru mengaji sekaligus pelaksanaan pelatihan.
“Guru mengaji adalah pilar pembinaan umat. Dengan adanya dukungan pemerintah dan Baznas, mereka bisa semakin semangat dalam mendidik anak-anak kita agar cinta Al-Qur’an sejak dini,” ungkap Amri Natsir.
Sinergi Membangun Generasi Qur’ani
Peningkatan kapasitas guru mengaji bukan hanya soal teknis mengajar, tetapi juga penguatan kompetensi, metodologi pembelajaran, serta pemahaman keislaman yang mendalam. Melalui pembinaan berkelanjutan, diharapkan para guru mampu beradaptasi dengan tantangan zaman tanpa kehilangan substansi ajaran Al-Qur’an.
Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, Baznas, MUI, hingga masyarakat, mencerminkan sinergi yang solid dalam mewujudkan generasi Qur’ani di Kota Kendari. Sinergi ini sekaligus menjadi bukti bahwa pembangunan spiritual mendapat tempat penting dalam agenda pembangunan kota.
Dengan komitmen kuat ini, Pemkot Kendari ingin menghadirkan wajah kota yang tidak hanya modern secara fisik, tetapi juga religius, berkarakter, dan beradab. Harapannya, lahir generasi muda yang mencintai Al-Qur’an, menjunjung tinggi akhlak, serta siap menjadi pemimpin masa depan yang membawa kebaikan bagi bangsa dan agama.***