KENDARI, SULTRACK.COM – Kota Kendari menjadi salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang paling disiplin melaporkan realisasi fisik dan keuangan secara tepat waktu.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Sultra Bidang Pemerintahan dan Politik, La Ode Fasikin, dalam Rapat Pembinaan dan Sosialisasi Pembangunan Daerah Tahun 2025 di Kota Baubau, Selasa (23/9/2025).
Berdasarkan rekapitulasi laporan yang diinput melalui aplikasi e-Pengendalian Fitur TEPRA Biro Administrasi Pembangunan Setda Sultra, tiga daerah yang konsisten melaporkan adalah Kota Kendari, Kota Baubau, dan Kabupaten Buton Tengah.
Capaian realisasi anggaran hingga September 2025 menunjukkan Kota Kendari mencapai 46,33 persen, disusul Kota Baubau 43,77 persen, dan Kabupaten Buton Tengah 39,64 persen.
“Capaian ini memang masih relatif kecil, tetapi menunjukkan adanya komitmen dalam pelaporan tepat waktu. Saya tegaskan agar penginputan realisasi anggaran dan progres fisik dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan,” ujar La Ode Fasikin.
Ia menekankan bahwa rendahnya serapan anggaran adalah sinyal adanya masalah serius di lapangan. Jika progres anggaran lambat, maka pembangunan pun berjalan tidak optimal.
“Jangan anggap enteng serapan anggaran yang rendah, karena itu mencerminkan lemahnya kinerja aparatur. Transparansi dan akuntabilitas harus dijaga sebagai bentuk tanggung jawab atas amanah masyarakat,” tambahnya.
Acara tersebut turut dihadiri Asisten II dan Kasubag Evaluasi dan pelaporan serta Admin TEPRA bagian administrasi pembangunan Setda Pemkot Kendari.
“Kami di Pemkot Kendari berkomitmen melaporkan secara tepat waktu, dan alhamdulillah hasilnya terlihat dengan capaian 46,33 persen. Bagi kami, kedisiplinan ini penting bukan hanya soal angka, tetapi juga wujud tanggung jawab agar pembangunan bisa dipantau secara transparan,” ungkap Nismawati.
La Ode Fasikin menutup dengan mengingatkan pentingnya koordinasi lintas daerah. Tanpa disiplin pelaporan dan keseriusan pemerintah, katanya, pembangunan Sultra berisiko tersendat dan jauh dari harapan masyarakat.
Editor: Redaksi