JAKARTA, SULTRACK.COM – Kepala Badan Kantor Penghubung Sultra di Jakarta, Mustakim tuai kecaman usai melaporkan dan menyebut aksi mahasiswa Sultra di Mess Penghubung Sultra di Jakarta anarkis.
Salah satu kecaman datang dari Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (Ampuh) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan menyebut pernyataan Kepala Kantor Penghubung Sultra di Jakarta, Mustakim sebagai upaya distorsi.
Direktur Ampuh Sultra, Hendro Nilopo mengatakan, aksi mahasiswa Sultra di Mess Penghubung yang ada di Jakarta berjalan tertib dan tidak ada tindakan anarkis.
Hal itu kata dia, dapat dibuktikan dengan kondisi Mess atau Kantor Penghubung Sultra di Jakarta saat ini yang masih terlihat baik seperti biasanya.
“Mustakim ini terlalu eksesif dalam memberi pernyataan di media, kalau ada tindakan anarkis di Kantor Penghubung Sultra di Jakarta pasti sudah rusak semua fasilitas yang ada disana, tapi faktanya semua fasilitas masih utuh,” ucap Hendro kepada mrdia ini, Kamis (9/10/25).
Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar Mustakim selaku Kepala Badan Kantor Penghubung Sultra di Jakarta untuk tidak mengeluarkan steatment ke publik yang bersifat fitnah dan berpotensi merusak nama baik mahasiswa Sultra di Jakarta.
“Kalau mahasiswa anarkis, itu Kantor Penghubung Sultra di Jakarta sudah hancur dari awal. Tetapi faktanya bisa dilihat, mahasiswa masih menyampaikan aspirasi secara tertib. Semua fasilitas masih terjaga,” bebernya.
Lebih lanjut, mahasiswa S2 Ilmu Hukum UJ Jakarta itu menuturkan, bahwa sikap Kepala Badan Kantor Penghubung Sultra di Jakarta, Mustakim yang tega melaporkan puluhan mahasiswa ke kepolisian terkesan mencerminkan sikap otoriter.
“Ini sebenarnya sangat memalukan, hanya karena persoalan 1 buah pot bunga dia (Mustakim) rela melaporkan kurang lebih 80 mahasiswa Sultra di Jakarta. Ini bukan karakter pemimpin tetapi karakter pedagang,” tegasnya.
Terakhir pihaknya mendesak agar Gubernur Sultra, ASR segera mencopot Mustakim dari jabatan Kepala Badan Kantor Penghubung Sultra di Jakarta.
“Kalau ASR tidak tegas lalu mencopot Mustakim dari jabatannya, maka dapat di asumsikan bahwa pelaporan terhadap puluhan Mahasiswa Sultra di Jakarta kemarin merupakan bentuk duet apik pimpinan dan bawahan,” tutupnya.
Editor: Redaksi