KENDARI, SULTRACK.COM – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Kendari, menangkap pelaku penganiayaan di depan Masjid Babusalam Kendari Caddi, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Rabu (17/4/2024).
Penangkapan dilakukan pada Selasa, 16 April 2024 sekitar pukul 23.30 Wita, terhadap empat tersangka penganiayaan.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi membenarkan terkait penangkapan terhadap empat orang tersangka penganiayaang di Kendari Caddi.
“Empat tersangka tersebut yakni, inisial MNR (20) pekerjaan nelayan, alamat Jalan Beringin Kendari, YMAS (20) pekerjaan swasta, alamat Jalan R.A Kendari, AJL (21) alamat Jalan Beringin Kendari, serya AMT (19), alamat Jalan Beringin Kendari,” bebernya.
Kronologi lanjut dia, awalnya sekitar pukul 20.10 Wita, MRS bersama temannya R sedang duduk-duduk di depan Masjid Babusalam Kendari Caddi.
“Tidak lama kemudian datang seseorang bernama Oping dan bertanya kepada korban “kamu to yang pukul adeku”, kemudian korban menjawab “bukan saya”, setelah itu terjadi pertengkaran mulut antara korban dan MNR,” terangnya.
Selanjutnya MNR masuk ke salah satu rumah warga dan setelah keluar dari dalam rumah tersebut, MNR memegang sebilah parang sambil berkata “saya potong kau an**ng”, lalu korban melarikan diri.
“Namun MNR, sempat menusuk belakang korban sebanyak satu kali. Setelah kejadian itu datang P dengan mengendarai sepeda motor memberitahukan kepada R Cs dengan berkata, A dipukul di Lorong Cendana,” ungkapnya.
Lebih jauh kata Fitrayadi, R Cs langsung menuju ke Lorong Cendana, sambil berboncengan menggunakan sepeda motor, saat tiba di lokasi dimaksid, R Cs langsung menghampiri F Cs yang berjumlah sekitar 8 orang yang sedang nongkrong disekitaran Lorong Cendana.
“Sehingga R langsung berkata “sapa yang pukul A” dan F berkata “saya tidak tau”, setelah itu tiba-tiba F langsung berlari menuju ke tempat pengisian galon, sehingga R Cs langsung mengejar F, dan terjadilah perselisihan yang menimbulkan perkelahian antara kelompok F dan kelompok R,” tuturnya.
Terakhir tambah Fitrayadi, saat terjadi perkelahian, R merasa panik dikarenakan dirinya melihat sebagian beberapa kelompok remaja Cendana sudah berkumpul, membawa sebuah kayu dan balok, sehingga dirinya langsung melarikan diri.
“Namun pada saat R berlari tiba-tiba dirinya merasa pusing, dan memegang belakangnya sudah berdarah akibat senjata tajam, sehingga rekan-rekan R langsung membawa ke RS. Santa Anna,” pungkasnya.
Editor : Redaksi
Discussion about this post