JAKARTA, SULTRACK.COM – Dugaan korupsi proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), resmi dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Senin (10/2/2025).
Hal tersebut dilaporkan oleh Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (GPM) Sultra-Jakarta, yang proyek dimaksud dikerjakan oleh CV. Britania Raya Construction, dengan total anggaran sebesar Rp11,2 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024.
Berdasarkan kontrak Nomor: 08/SP/PPK-DINKES/VII/2024, pembangunan seharusnya selesai dalam 170 hari kerja, dengan target penyelesaian pada 28 Desember 2024. Namun, hingga kini proyek tersebut belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.
Ketua GPM Sultra Jakarta, Salfin Tebara, dalam keterangannya di depan gedung KPK RI, menegaskan bahwa pihaknya memiliki data yang menguatkan dugaan penyimpangan dalam proyek ini.
“Kami menduga kuat ada praktik korupsi yang melibatkan oknum Kepala Dinas Kesehatan dan pihak kontraktor. Seharusnya, dengan anggaran sebesar itu, pembangunan sudah rampung. Namun faktanya, proyek ini masih mangkrak tanpa alasan yang jelas. Oleh karena itu, kami resmi melaporkan dugaan kasus ini ke KPK,” ujarnya.
Pihaknya juga, menyoroti kurangnya transparansi dalam penggunaan anggaran, sehingga GPM Sultra-Jakarta mendesak KPK untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran proyek tersebut. Juga meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Konkep dan pihak kontraktor diperiksa, serta dimintai pertanggungjawaban atas keterlambatan pembangunan.
“Selain mendesak audit dan pemeriksaan, GPM Sultra-Jakarta menekankan bahwa keterlambatan proyek ini berdampak langsung pada hak dasar masyarakat, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Kami tidak ingin kasus ini berlalu tanpa tindakan tegas. Jika dibiarkan, korupsi akan terus merugikan masyarakat. Kami berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan keadilan bagi rakyat Konkep,” tutup Salfin.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, pihak media masih berupaya melakukan konfirmasi ke Kadinkes Konkep, namun masih belum ada tanggapan.
Editor: Redaksi