KENDARI, SULTRACK.COM – Dirut RSUD Kota Kendari, Sukirman sebut pelaku pencurian ribuan obat Fentanyl, jenis obat bius yang mengandung narkotika, di dua Rumah Sakit (RS) diduga adalah orang yang sama, Sabtu (12/4/2025).
Ribuan obat bius yang hilang tersebut yakni sekitar 1.400 ampul atau botol di RSUD Bahteramas, dan 440 ampul di RSUD Kota Kendari.
Menurut Sukirman, pencurian obat dimaksud, baik RSUD Kota Kendari maupun RSUD Bahteramas, pelakunya adalah orang yang sama.
Meski tidak secara gamblang menjelaskan ciri-ciri pelaku, pihaknya yakin pelakunya adalah orang yang sama.
“Pertama pihak RSUD Kota Kendari memastikan pelakunya itu 1 orang dan bukan orang dalam, pasalnya dari ciri pelaku saya sebagai Dirut tidak mengenalinya,” katanya.
Lanjutnya, keyakinan Dirut RSUD Kendari tersebut didukung dengan rekaman CCTV milik RS, yang mana kata Sukirman dalam rekaman itu pelakunya adalah 1 orang, dan sama dengan pelaku pencurian di RSUD Bahteramas.
“Jadi setelah kami cocokan CCTV dengan milik RSUD Bahteramas, ciri-ciri pelakunya sama, cuma maaf tidak bisa saya beberkan karena saat ini sudah kami laporkan ke Polresta Kendari, biarlah mereka yang mengungkap,” terangnya.
Disisi lain, Sukirman mengaku bahwa kejadian ini merupakan kali pertama di RSUD yang dipimpinnya tersebut. Juga mengakui bahwa merupakan kelalaian bersama, meski sebelumnya menyebut hilangnya obat bius dimaksud adalah kelalaian dari pihak keamanan.
Yang mana sambung Sukirman, pihaknya telah memberikan sanksi dan pihak kemanan bertanggung jawab mengganti semua kerugian tersebut, jika tidak maka dipastikan pihak RSUD Kota Kendari memutus kontrak kerja sama.
“Walaupun itu jumlahnya tidak seberapa, tapi sebagai rasa tanggung jawab pihak manajemen keamanan akan mengganti kerugian tersebut,” ungkapnya.
Terkahir Dirut RSUD Kendari, berharap semoga dalam waktu dekat ini Polisi bisa segera mengungkap dan menangkap pelaku. Adapun obat bius yang hilang tersebut, karena merupakan kebutuhan medis di RSUD, pihaknya mengaku akan segera mengadakan kembali.
“Obat bius yang hilang ini, tentu menjadi kebutuhan medis, sehingga kita akan segera mengadakannya kembali sesuai kebutuhan RSUD,” pungkas Sukirman.
Editor: Redaksi