KONUT, SULTRACK.COM – Upaya Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Konawe Utara (Konut), untuk meningkatkan hasil produksi pertanian bagi petani terus ditingkatkan, Sabtu (24/2/2024).
Selain dengan menyiapkan bibit unggul, untuk petani dan penggunaan alat, Pemerintah Daerah (Pemda) Konut melalui Distanak, juga menyiapkan mesin pertanian untuk mendongkrak hasil panen petani di wilayah itu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Konawe Utara, Ir. Sadeli, M.Si mengatakan Distanak Konut, selain menyiapkan pupuk, bibit. Juga menyiapkan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), berupa unit traktor yang nantinya akan digunakan para kelompok tani.
“Alsintan tersebut yakni, Traktor roda dua 20 unit akan diserahkan ke kelompok tani, sementara untuk Traktor roda empat 10 unit dan Kombine Harvester 5 unit, akan dikelolah langsung oleh Tim Brigade Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konut,” rincinya.
Lanjutnya, cara untuk meningkatkan hasil panen di sektor tanaman pangan seperti padi, harus dibarengi dengan teknologi pertanian yang mumpuni. Jika selama ini sawah ditanami hasilnya hanya berapa ton saja, bagaimana kita tingkatkan jadi puluhan ton. Untuk mewujudkan itu harus ada teknologi pertanian yang mendukung.
“Selain pemanfaatan teknologi dengan penyiapan bibit unggul, harus dibarengi dengan pemberian pupuk yang sesuai dengan dosis dan waktu pemakaian untuk hasil pertanian yang baik dan meningkat. Hal ini juga yang menjadi tugas penyuluh, dalam memberikan ilmu teknologi pertanian kepada petani nantinya,” terangnya.
Lebih jauh, Pemda terus memperhatikan kebutuhan petani di Konawe Utara agar panen sukses, dari tanam hingga panen. Dimana petani Konut terus kita latih penggunaan teknologi maupun lainnya, dan inilah tugas Distanak melalui penyuluh untuk menerapkan teknologi pertanian. Termasuk penggunaan pupuk sesuai dosis.
“Kita yakin dengan adanya bantuan alat pertanian tersebut, akan meningkatkan hasil panen petani di Konawe Utara. Sehingga kita berharap para petani yang menerima Alsintan ini, bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya, dan ini akan kita inventarisir untuk memastikan mesin tersebut tepat penggunaannya,” harapnya.
Selain ditunjang dengan Alsintan sambung Sadeli, pemberian bibit unggul dan cara penanaman tepat, serta perawatan hingga perlakukan pemberian pupuk yang benar, untuk meningkatkan hasil produksi. Kemudian pengorganisasi sangat diperlukan melalui wadah kelompok tani. Makanya, Penyuluh Pertanian didorong untuk aktif melakukan pendampingan penyuluhan pada kelompok tani agar mendapatkan hasil lebih maksimal.
“Seluruh Penyuluh Pertanian yang ada di Konut digerakan semua. Makanya bantuan-bantuan yang ada, mulai dari pupuk, benih, pestisida, herbisida dan alat pertanian lainnya diberikan pada kelompok tani, melalui koordinator penyuluh untuk diberikan pada kelompok yang layak dibantu,” pungkasnya.
Bantuan Alsintan yang ada tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dimana beberapa waktu lalu berkunjung di Kabupaten Konawe Utara, dalam kesempatan itu pihaknya menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), serta berbagai jenis bibit tanaman untuk petani di Konut.
Jenis bibit tanaman yang diserahkan mulai dari 10 ribu batang bibit kelapa, diluar dari 15 ribu batang yang sudah dijanjikan. Bibit jeruk 10 ribu batang, bibit mangga 500 batang, benih jagung untuk 10 ribu hektare dan benih padi 12 hektare.
Selain itu, Mentan juga memberikan bantuan dana P2L Rp 2 milyar rupiah, traktor roda empat sebanyak 10 unit, traktor roda dua sebanyak 20 unit, combine besar 5 unit dengan nilai total setara 20-30 miliyar rupiah. Bantuan tersebut diserahkan dengan harapan, dapat meningkatkan produksi dan produktivitas jagung dan padi untuk mencapai swasembada pangan di 2024.
Terutama dengan adanya mekanisasi pertanian yang semakin lama semakin canggih. Kita ingin swasembada, kita ingin berdaulat pangan. Saat ini 10 negara di dunia sedang mengalami ancaman kelaparan. Yang bisa menolong dunia adalah Indonesia dan Brazil yang ada di garis khatulistiwa. Oleh sebab itu, kita harus semakin berdaulat. Amran juga mengapresiasi kinerja Pemda Konut, yang telah memanfaatkan mekanisasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas jagung.
Dia mengharapkan petani muda terus memanfaatkan teknologi untuk mencapai swasembada pangan. Kita ingin Konawe Utara semakin maju. Kalau kita berhasil merancang pertanian, Indonesia bisa menjadi negara dengan super power 5 tahun lagi.
Sebagai informasi, berdasarkan data Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara, pada Tahun 2022, Kabupaten Konut menjadi salah satu wilayah penghasil jagung terbesar di Sulawesi. Di daerah ini, produktivitas jagung mencapai 6,1 ton per hektare, naik dari 4,7 ton per hektare pada Tahun 2021. Produksi jagung juga meningkat dari 4.393 ton di Tahun 2021 menjadi 4.511 ton di Tahun 2022. (Adv)
Discussion about this post