KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terus mendorong sejumlah komoditi potensial di Sulawesi Tenggara, salah satunya di sektor pertanian, Senin (24/7/2024).
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara, La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Dikatakannya, produksi hasil pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di periode 2023 lalu menunjukkan pencapaian yang positif.
Menurut dia, pencapaian produksi di sektor pertanian menunjukan hasil yang luar biasa. Sehingga, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus mendorong produksi sejumlah komoditi semakin luar biasa.
Rusdin Jaya mengungkapkan, berdasarkan data ASEM, produksi padi Tahun 2023 mencapai 475.267 ton, jagung 84.044 ton, dan kedelai 4.902 ton.
Peningkatan tersebut, kata Rusdin Jaya, tidak terlepas dari berbagai upaya strategis yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan yang ada, khususnya rendahnya Indeks Pertanaman (IP) di hampir semua lokasi sentra pertanian di wilayah ini.
“Kami telah berupaya keras untuk meningkatkan IP dengan berbagai pendekatan inovatif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah yakni melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Luas Tambah Tanam (LTT).
“Kami juga mengimplementasikan pendekatan pompanisasi untuk memperbaiki sistem irigasi yang ada, serta menyediakan buffer stock berupa pupuk, pestisida, dan herbisida yang dapat diakses oleh kelompok tani,” terangnya.
Rusdin Jaya menambahkan, dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrem, pihaknya telah melaksanakan berbagai langkah adaptasi. Seperti pembangunan sumur bor, normalisasi embung, dan pembangunan irigasi menjadi prioritas untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian.
“Sosialisasi pertanian cerdas iklim juga gencar dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan petani mengenai praktik-praktik yang dapat meminimalisir dampak negatif perubahan iklim,” bebernya.
Tidak hanya itu, Distannak juga menyediakan benih unggul yang tahan terhadap kondisi ekstrem.
“Kami telah menyiapkan benih unggul yang tahan kekeringan untuk menghadapi El Nino dan benih yang tahan rendaman untuk menghadapi La Nina. Ini adalah langkah penting untuk memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim,” tambahnya.
Berbagai inisiatif ini telah menunjukkan hasil yang nyata. Dengan produksi padi yang mencapai hampir setengah juta ton, serta produksi jagung dan kedelai yang signifikan, Sulawesi Tenggara kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu lumbung pangan utama di Indonesia.
Berbagai langkah inovatif dan strategis yang diambil menjadi bukti bahwa dengan perencanaan yang baik dan implementasi yang tepat, tantangan pertanian dapat diatasi dengan efektif.
“Kami optimis, dengan dukungan semua pihak, produksi pangan di Sulawesi Tenggara akan terus meningkat. Kami berkomitmen untuk menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” imbuhnya.
“Melalui kerja keras dan inovasi, Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa masa depan pertanian Indonesia bisa cerah dan menjanjikan,” sambungnya menutup.
Editor: Redaksi
Discussion about this post