KENDARI, SULTRACK.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Apel Siaga dan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Lapangan Upacara Kantor Gubernur. Kegiatan ini menjadi puncak rangkaian penguatan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana yang melibatkan BPBD, relawan, unsur TNI-Polri, hingga peserta Jambore Tangguh Bencana, Senin (24/11/2025).
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (ASR), dalam amanatnya menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar formalitas, melainkan prasyarat penting bagi keamanan dan keselamatan masyarakat. Ia mengutip dasar hukum penanggulangan bencana yang menempatkan kesiapsiagaan sebagai fase strategis dalam mitigasi risiko.
“Pelaksanaan Apel Siaga dan Simulasi ini membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif melaksanakan fase pra bencana. Ini adalah investasi untuk keselamatan kita bersama,” ujar ASR.
Ia menjelaskan, Sultra memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa dan tsunami, sesuai Kajian Risiko Bencana 2022–2026. Letak daerah di zona pertemuan lempeng aktif membuat ancaman bencana dapat terjadi kapan saja, sehingga masyarakat harus selalu siap bertindak cepat dalam hitungan detik.
Gubernur juga memberi penekanan khusus kepada seluruh peserta latihan. Pertama, mengikuti simulasi dengan disiplin dan kesungguhan untuk menutup semua celah prosedur. Kedua, mengutamakan keselamatan diri dan tim dalam setiap langkah. Ketiga, memastikan pemulihan awal pascabencana berjalan cepat, termasuk pelayanan kesehatan dan ketahanan pangan.
“Jangan biarkan satu pun kelemahan tidak terdeteksi. Kesiapsiagaan adalah tanggung jawab setiap individu, sekolah, kantor, dan keluarga di Sultra,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, ASR menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kebencanaan pada APBD masing-masing.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, yang turut hadir, menegaskan bahwa Pemkot Kendari telah membentuk Satgas Tanggap Bencana dengan sistem siaga 24 jam.
“Kami memiliki SOP yang sudah ditetapkan dan telah menyiapkan anggaran sesuai instruksi Mendagri. Tujuannya agar semua berjalan baik dan masyarakat tetap aman dan kondusif,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Gubernur menyerahkan piagam penghargaan kepada kepala daerah yang telah membentuk desa dan kelurahan tangguh bencana, salah satunya pada Kota Kendari, serta menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa mobil ambulans dan motor operasional untuk BPBD dan Tagana.
Kegiatan ditutup dengan simulasi gempa bumi dan tsunami yang melibatkan seluruh unsur terkait, memperagakan alur evakuasi, koordinasi lintas sektor, dan respon darurat sesuai skenario bencana besar di wilayah Kantor Gubernur Sultra.
Editor: Redaksi
































