KENDARI, SULTRACK.COM – Berbagai komoditas dari sektor pertambangan yang tersebar diseluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), baik yang telah dieksplorasi secara penuh maupun yang belum dimanfaatkan, Rabu (17/7/2024).
Seperti Pulau Buton yang merupakan wilayah yang paling terkenal sebagai penghasil aspal terbesar di Sulawesi Tenggara. Diperkirakan 662 juta ton timbunan aspal curah berada di Kabupaten Buton dan Buton Utara.
Kepala DPMPTSP Provinsi Sultra, Parinringi SE,M.Si.Data itu sesuai hasil laporan penelitian dan bantuan teknik survey pendahuluan kegiatan penyediaan peta potensi Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan Kabupaten Bombana yang dilakukan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Halu Oleo (UHO) pada Tahun 2023.
“Selain itu, Provinsi Sulawesi Tenggara juga memiliki pasokan bijih nikel yang sangat besar, sekitar 97,4 miliar ton yang tersebar di Kabupaten Kolaka Utara, Kolaka, Konawe Selatan, Konawe, dan Bombana khususnya di Pulau Kabaena,” katanya.
Lanjutnya, beberapa kegunaan bijih nikel, antara lain sebagai bahan pembuatan koin, rangka otomotif, dan baterai isi ulang untuk Kendaraan Bermotor Listrik (KBL).
“Seiring dengan tujuan pemerintah dalam meningkatkan produksi dan penggunaan KBL, kebutuhan nikel diperkirakan juga akan meningkat,” paparnya.
Walaupun kondisinya aspal dan bijih nikel telah dieksplorasi secara luas, namun masih terdapat kandungan komoditas lain yang masih kurang dimanfaatkan di kawasan tersebut yaitu emas.
Masih berdasarkan data laporan penelitian bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara diperkirakan memiliki 1.125 juta ton emas yang saat ini sedang dieksplorasi para peneliti disekitar Kabupaten Bombana dan sekitarnya.
“Tingkat permintaan pasokan emas terus meningkat yaitu dikarenakan asas kegunaannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang sangat beragam. Salah satu contonya, pada industri elektronik, emas dapat digunakan sebagai konduktor produk elektronik,” jelas Parinringi.
Sementara di sektor konstruksi, emas dapat memantulkan radiasi sinar matahari didalam kaca. Komoditas potensial lainnya yang dimiliki Provinsi Sultra, antara lain pasir kuarsa sekitar 5 Miliar ton.
“Marmer 206 Miliar meter kubik, tanah liat 884 Miliar meter kubik, oniks 547 ribu meter kubik, kapur 1,6 triliun meter kubik, mangan 6 Ribu hektar, pasir besi, fosfat, kromit, dan magnesit,” pungkasnya.
Editor: Redaksi
Discussion about this post